Aceng Fikri sangat populer akhir-akhir ini. Bupati 
Garut dua periode kelahiran Garut 40 tahun lalu itu dikabarkan 
menceraikan gadis ABG 18 tahun, dan hanya dalam waktu 4 hari Fani Oktora
 diceraikan melalui SMS karena menurut informasi bahwa Fani tidak 
perawan lagi. Aceng Fikri, sarjana agama, ini menjabat bupati sejak 
2009.
Dikutip dari wikipedia, dia terpilih menjadi Bupati Garut setelah memenangi Pilkada Garut 2008 dalam dua putaran sebagai calon independen bersama Diky Candra, mengungguli kandidat dari PDIP-Partai Golkar dengan mengumpulkan 57 persen suara.
Pada September 2011, Wakilnya Diky Candra menyatakan telah 
menyampaikan pengunduran diri karena ketidakharmonisan hubungan 
dengannya.
Sebelum Pilkada, Diky dan Aceng berjanji untuk tidak membawa politik 
dalam jabatan pemerintahan mereka, dan Diky menilai Aceng Fikri telah 
mengkhianatinya dengan masuk ke Partai Golkar dan menjabat sebagai wakil
 ketua DPD Jabar dari partai tersebut.
Pada 14 Juli 2012, dia menikah lagi secara siri dengan seorang gadis 
berusia 18 tahun dengan mengaku sebagai duda. Gadis bernama Fani Oktora 
itu kemudian diceraikan empat hari kemudian, alasannya karena sang gadis
 disinyalir tidak perawan lagi setelah malam pertama mereka.
Sang istri siri itu diceraikan Aceng hanya melalui pesan singkat. 
Setelah perceraian itu, Aceng sempat mengirim pesan singkat kepada Fani.
Namun, Aceng menampik bahwa hubungannya dengan Fani adalah 
pernikahan. Menurut dia, yang terjadi adalah sebuah hubungan emosional 
atau perikatan dengan komitmen yang disepakati kedua belah pihak.
Dia menganggap bahwa masalah ini hanyalah
 politisasi menjelang 
pilkada untuk menjegal dirinya. Sikap Aceng itu mengundang protes dari 
sejumlah kalangan.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin menegaskan, Aceng 
Fikri mempermalukan kaum perempuan, "Dia harus diberi sanksi," kata dia.
Anggota Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Perempuan, Andy 
Yentriyani, mengaku prihatin dengan tindakan Bupati Garut yang tak patut
 ditiru. "Untuk perlindungan perempuan dan anak, perkawinan harus 
dicatatkan," kata Yentriyani.
Menurut Yentriyani, ada kemungkinan tindak kejahatan perkawinan, juga
 unsur perdagangan anak dengan modus perkawinan telah dilakukan bupati 
Garut itu.
"Dukung Kemendagri untuk adakan teguran dan sanksi tegas, termasuk 
mengingatkan pejabat publik untuk tidak membuat pernyataan-pernyataan 
yang melecehkan perempuan," kata Yentriyani.
Pernyataan-pernyataan kontroversi sang bupati terkait pernikahan kilatnya seperti dilansir Wikipedia:
- "Saya sudah keluar uang hampir habis Rp 250 juta, hanya nidurin satu malam. Nidurin artis saja tidak harga segitu."
- "Sumpah demi Allah, demi Rasulullah. Saya kan duda, pernah punya istri." (Sang bupati belum bercerai dengan istrinya).
-
 "Terlepas yang namanya perawan itu dipakai lalu berdarah. Tapi ini, 
dari ekspresi dia (Fani) seperti orang yang sudah terbiasa,"
- “Saya heran, kenapa peristiwa (kasus nikah kilat) mencuat saat ini yang kebetulan menjelang Pilkada 2013."
Profil - Biodata Bupati Garut.....
Nama : Aceng HM Fikri, SAg
Jabatan: Bupati Garut Petahana dan mulai menjabat 2009
Lahir : 6 September 1972 (umur 40), Garut, Indonesia.
Partai politik: Golkar
Istri : Nurrohimah, Fani Oktora (mantan)
Tempat
 tinggal Jl Kabupaten No 22 RT/RW. 003/010 Kelurahan Paminggir, 
Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Pekerjaan : Politikus




























.gif)





































 
 
 
 
